Laman

Rabu, 01 September 2010

Belajar dari Kegagalan

Bagaikan orang yang sehat mendadak terkena sakit stroke. Stroke adalah penyakit yang sangat mendadak dan sangat ditakuti semua orang sehat. Orang yang dinyatakan terkena serangan atau penyakit stroke pada umumnya memiliki rasa gagal dalam hidupnya, atau merasa sudah habis peranya dalam kehidupan dan karirnya. Seseorang yang terkena storke merasa “habis karir ”nya.

Dalam bisnis pun sering terjadi, secara mendadak seseorang pebisnis mendapatkan keputusan (atau keadaan) yang membuat bisnisnya gagal, merugi, kehabisan modal dan sejenisnya. Keadaan ini menjadikan bisnisnya terhenti atau berhenti. Misal usaha yang dan/atau sedang berkembang mendadak terkenan musibah gempa, banjir dan/atau kebakaran, yang akan membuat bisnisnya lumpuh tidak bisa berbuat apa-apa.

Gagal atau kegagalan bisa terjadi kepada siapapun dan kapanpun, bagaikan musibah gempa yang sulit diprediksi kapan akan terjadi. Mau tidak mau, suka dan tidak suka kita sebagai manusia harus menerima adanya musibah kegagalan. Dalam hidup dan kehidupan kegagalan bisa dialami pada saat masih muda, pada keadaan dewasa, pada saat masa tua dan sebagainya. Kegagalan adalah

Kesederhanaan Henry Ford menyentuh hati nurani setiap orang. Kegagalan tidak pernah menghukum dia, dan bukan hal yang fatal. Henry Ford lalu menyatakan bahwa Kegagalan adalah peluang untuk memulai lagi dengan lebih cerdik. Hal demikian juga dinyatakan oleh sahabat Thomas Edison yang menyatakan bahwa kegagalan sebagai pembimbing, dan melanjutkan berusaha dengan cara yang lebih cerdik dan bijaksana.

Secara sadar, kegagalan harus disikapi positif. Kegagalan bukan hukuman. Kegagalan bukan neraka dalam hidup. Kegagalan harus dilihat dari sisi positif yaitu kegagalan adalah usaha membangunkan dari tidur kita yang terlalu lelap. Kegagalan alat bantu meneguhkan dan meningkatkan semangat berusaha yang besar.

Oleh sebab itu membangun produktivitas bisa juga belajar dari suatu kegagalan. Kita memiliki sikap tidak akan terantuk pada batu yang sama, kita tidak akan masuk lubang yang sama. Kegagalan benar-benar menjadi guru yang sempurna. Menjadi cambuk untuk maju dan tidak akan mengerjakan sesuatu pekerjaan yang sama yang akan membuat kegagalan lagi. Bagi siapapun hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok akan lebih baik dari hari ini. Tidak akan melakukan sesuatu kegagalan terus menerus. Tonggak baru untuk sukses telah menjadi tekat, karena kegagalan sering dikatakan sebagai sukses yang tertunda. Hal ini berarti kita tidak akan gagal lagi.

Kegagalan berarti bukan akhir dari segala daya upaya. Kegagalan sukses yang tertunda. Kegagalan merupakan cambuk menuju keberhasilan. Kegagalan merupakan guru yang sempurna menuju kesuksesan. Kesemuanya ini merupakan kredo bagi orang productive untuk mengatasi dan mengambil himah dari segala kegagalan. Kita selalu berdaya upaya tidak mengalami kegagaan. Namun jialau harus mengalami, maka kita sudah lebih siap menghadapi, mensikapi serta sensiasatinya. Semoga.