Laman

Selasa, 23 Februari 2010

Govt to launch new body on consumer protection

writer: Mustaqim Adamrah

The Trade Ministry is to establish a directorate general for consumer protection and standardization in a bid to enhance its efforts to protect consumers from faulty and non-standardized products. The ministry director for supervision of circulating goods and services Inayat Iman said the 10 categories of products included food and beverages, electronics, garments, footwear and children’s toys. “The other five categories of products are packaged mineral water, regulators of [liquefied petroleum] gas cylinders, safety shoes, tires and helmets,” he said. The first five products have to undergo a pre-shipment inspection before entering the domestic market via five designated seaports, as well as international airports, according to a 2008 ministry regulation.

The five seaports are Belawan Port in Medan, Tanjung Priok Port in Jakarta, Tanjung Emas Port in Semarang, Central Java, Tanjung Perak Port in Surabaya, East Java, and Soekarno-Hatta Port in Makassar, South Sulawesi. For imports of food and beverage products, the Dumai Port in Riau is also available. Imports of these designated products through any other ports will be declared illegal. Inayat said importers may face a maximum of five years in prison or Rp 2 billion (US$214,000) in fines if found guilty of violating the 1999 Law on consumer protection and causing harm to consumers.

References:
Adamrah, M. (2010). Govt to launch new body on consumer protection. Retrieved February 19, 2010. from the jakarta post: http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/17/govt-launch-new-body-consumer-protection.html


Enhance: Meningkatkan
The Trade Ministry is to establish a directorate general for consumer protection and standardization in a bid to enhance its efforts to protect consumers from faulty and non-standardized products
Undergo: Mengalami
The first five products have to undergo a pre-shipment inspection before entering the domestic market via five designated seaports, as well as international airports, according to a 2008 ministry regulation.
Seaports: Pelabuhan
The five seaports are Belawan Port in Medan, Tanjung Priok Port in Jakarta, Tanjung Emas Port in Semarang, Central Java, Tanjung Perak Port in Surabaya, East Java, and Soekarno-Hatta Port in Makassar, South Sulawesi.
Beverage: Minuman
For imports of food and beverage products, the Dumai Port in Riau is also available.

Garuda international flights will get avtur from Pertamina

writer: Nani Alfrida
State oil and gas producer PT Pertamina has agreed to provide aviation fuel (avtur) for national flag carrier PT Garuda Indonesia’s airplanes flying to five foreign destinations including Singapore, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong and Dubai. Garuda plans to add 15 new routes by 2012, five of them being to European countries. “This year, we will add 10 more new routes both domestic and international,” Garuda spokesman Pudjobroto said. Some of the new domestic destinations include Ternate, Palu, Ambon and Bengkulu, while the international destinations include Amsterdam via Dubai, Taipei in Taiwan and Brisbane, Australia.

“We will fly to Taipei in April, while Amsterdam via Dubai and Brisbane will start in June and October respectively,” Pudjobroto said. Garuda also plans to fly to four European cities; Frankfurt, London, Paris and Rome beginning in 2011 or 2012. Garuda, which serves 58 domestic and international routes, operates Boeing 747-400, 737-800, 737-300 and 737-500 airliners as well as Airbus 330-300 and 330-200 jets. The airline expects to increase its fleet to 116 aircraft within the next five years from 67 at present.

References:.
Alfrida, N. (2010). Garuda international flights will get avtur from Pertamina. Retrieved February 19, 2010. from the jakarta post: http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/18/garuda-international-flights-will-get-avtur-pertamina.html


Fleet: Armada
The airline expects to increase its fleet to 116 aircraft within the next five years from 67 at present.

Flag: Flag
State oil and gas producer PT Pertamina has agreed to provide aviation fuel (avtur) for national flag carrier PT Garuda Indonesia’s airplanes flying to five foreign destinations including Singapore, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong and Dubai.

Pelopor Wirausaha dari Lereng Wilis

Penulis: Runik Sri Astuti
Banyak orang berpikir, tinggal di daerah terpencil di lereng pegunungan dengan akses transportasi dan komunikasi yang terbatas mengurangi kreativitas dan mendorong perilaku berpikir yang statis. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Sulastri, perempuan dari Pegunungan Wilis di lereng Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dia berhasil mengubah kehidupan masyarakat di daerahnya, terbukti dari hasil pendataan Badan Pusat Statistik yang isinya mengenai jumlah rumah tangga miskin yang berhak menerima beras miskin tahun 2010. Yang awalnya sebanyak 600 keluarga menjadi 507 keluarga. Awalnya dia mendirikan Paguyuban Perempuan Sido hanya berbekal niat dan semangat, Kemudian pindah ke ide pembuatan kripik di dasari murahnya harga hasil bumi, Mendirikan koperasi simpan pinjam, Lalu ternak dengan modal awal dua kotak sarang lebah, dll. Sulastri berjanji akan mengawal pendidikan di desanya agar generasi muda yang lahir menjadi manusia yang lebih unggul dan andal, tidak hanya sekadar menjadi TKI. Dia seperti memberikan pencerahan bahwa bicara saja tidak cukup. Bukti dengan kerja keras lebih di butuhkan negeri ini.
Terkadang jika hanya bicara saja tanpa ada bukti pelaksanaannya maka tetap saja tiddak ada yang akan berubh sama sekali.

Referensi:
Astuti, R.S. (23 Februari 2010). Pelopor Wirausaha dari Lereng Wilis. Sosok. Kediri: Kompas.

Lindungi Anak dari Zat Adiktif

Penulis: Seto Mulyadi
Jutaan anak-anak di negeri ini sedang menunggu dengan harap-harap cemas. Akankah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menandatangi rancangan peraturan pemerintah tentang pengamanan zat adiktif bagi kesehatan yang saat ini masih bermukim di kementerian hukm dan hak asasi manusia. Dalam RPP, Pasal 10 dengan tegas menyatakan bahwa “tembakau dan semua produk tembakau sebagai zat adiktif dilarang untuk diiklankan dan atau dipromosikan di semua jenis media yang meliputi media luar ruang, media elektronik, media online, media cetak, media lainnya dan ditempat penjualan. Dan dalam Pasal 11 juga dinyatakan bahwa setiap orang yang memproduksi dan atau mengimpor produk tembakau ke wilayah Indonesia dilarang untuk menawarkan yang bertujuan untuk mempromosikan produk tembakau kepada masyarakat.
Negara-negara bermartabat di berbagai penjuru dunia telah banyak yang melarang iklan rokok di media penyiaran sejak lama. Negara tetangga kita, Malaysia, telah melarang iklan rokok di televisi sejak tahun1982 dan Brunei sejak tahun 1972. Di Asia Tenggara hanya tinggal Indonesia dan Kamboja yang masih mengizinkan siaran iklan rokok di televisi. Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, rokok sebagai produk yang mengandung tembakau, secara yuridis formal telah diakui sebagai zat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan masyarakat (Pasal 113 Ayat 2) dan oleh karenanya perlu pengaturan yang ketat sama seperti zat adiktif lainnya, seperti alkohol dan narkoba.
Sebaiknya pemerintah harus menindak lanjutkan tentang masalah rokok ini. Sebab rokok bukan produk yang baik dikonsumsi oleh tubuh manusia. Karena rokok mengandung zat adiktif yang dapat menyebabkan penyakit kanker dan lain sebagainya.

Referensi:
Mulyadi, S. (20 Februari 2010). Lindungi Anak dari Zat Adiktif. Opini. Jakarta: Kompas.

Rabu, 17 Februari 2010

Duha Prayer Blessings

Writer: M. Kalilurrahman Al Mahfani

After reading the book I learned what a blessing we get from Duha prayer were:
1. Heart becomes calm.
2. The mind becomes more concentrated.
3. Awake physical health.
4. Given the ease in all matters.
5. Getting sustenance unexpected.
Not only that, but the book also tells how to pray Duha prayer and afterwards.

Let's not waste if Duha prayer blessing so great. But after knowing the blessings of the Duha prayer, to execute it so difficult.

Prayer: shalat
Let's not waste if Duha prayer blessing so great.
Duha: dhuha
Not only that, but the book also tells how to pray Duha prayer and afterwards.


references:
Al Mahfani, K.M. (2008). Indonesia: south jakarta.

Maintaining Trust Bank

Writer: Krisna Wijaya

Why do banks always referred to as institutional trust? This is not because the bank sold securities in the form of demand deposits, savings, and deposits. Customers who come into a banking institution with the money they are then replaced with securities of the relevant bank institutions. Why are letters and documents that become valuable? This is because with such a document showing ownership, such as bilyet the form of deposits, customers can withdraw funds in accordance with the requirements imposed. In connection with the public trust given to banks, trust is embodied in the form of a secret who buys precious letter or in other words the bank to keep confidential information relating to customers. In addition banks are required to identify risks through what is called the know your customer (KYC). Through the application of KYC, banks keep records of information about its customers.
Another thing that must be done in order to maintain trust is the imposition of an obligation to report suspicious transactions. Suspicious transactions that can not always be convicted as a criminal act. Client confidentiality is the bank's liabilities are protected by law. Why is there a link with the confidence and stability in banking? First, the stability of banking in practice more influenced by the ability of banks to manage resources and use of funds. It is the cri banking business anywhere that the savings are always short-term duration, while a longer duration pinjamanan. Second, the nature of securities, whether in the form of checking, savings, and deposits can not be traded, but it is liquid. Thus, a bank savings is very sensitive when withdrawn immediately and in a large amount of funding, while funding has not returned because it is still used for credit.

We recommend about maintaining confidence in the banks that if there is information to produce a rumor or should we not too sure. So as not to disrupt the stability of banks.

Embodied: terkandung
In connection with the public trust given to banks, trust is embodied in the form of a secret who buys precious letter or in other words the bank to keep confidential information relating to customers.
Immediately: segera
Thus, a bank savings is very sensitive when withdrawn immediately and in a large amount of funding, while funding has not returned because it is still used for credit.

References:
Wijaya, K. (2010, February 15). Maintaining Trust Bank. Bisnis & keuangan. Jakarta: Kompas.

SOEs and the People's Control Functions

Writer: Dony Abdul Chalid

Government and Parliament need to pay attention because of indications of agency problems in SOEs. Conflicts of interest between the management agent and the owner (agency problem) is the main problem corporate governance. In developed countries like the U.S. is also still a serious concern, for example the case of Goldman Sachs. This incident shows continue to put forward management what they thought was right without regard to the condition of the company. (Agency problems between management and the government is whether the actions of management in managing SOEs in line with the interests of the government as a shareholder of SOEs). This problem can be minimized relative, given the government a majority control of state-owned shares.
SOE has a great economic potential and to the very sectors that have a strategic role in the development process and improving people's welfare. Of course the public is also aware of SOEs has a function as public servants and help the government carry out development programs. However, this inefficiency should not be the shadow state. (The availability of information on SOE performance will encourage the formation of corporate governance both as a necessary condition of formation of an efficient state-owned and have a good quality service).

Government should continue to monitor the performance of SOEs, so that will not harm society. For example in the case of Goldman Sachs, the division of a major bonus in the company accepting government bailouts.

Governance: pemerintahan
The availability of information on SOE performance will encourage the formation of corporate governance both as a necessary condition of formation of an efficient state-owned and have a good quality service.
SOEs: BUMN
Agency problems between management and the government is whether the actions of management in managing SOEs in line with the interests of the government as a shareholder of SOEs.

References:
Chalid, A. D. (2010, February 12). SOEs and the People's Control Functions. Opini. Jakarta: Kompas.

Loyalty Ni Katimah in Weaving

Writer: Muhamad Burhanudin

Ni Katimah Onje lived in the village, district Mrebet, Purbalingga, Central Java. Ni Katimah get weaving skills of the deceased mother. Ni Katimah started learning to weave when she was at school people. At the age of growing old, Ni Katimah "forced" into the last bastion Purbalingga typical weaving. In his village he is now the only one who still actively weaving, even in once Purbalingga. Reason Ni Katimah still loyal because the love of the unique weaving Purbalingga. (In the golden age of residents Onje weaving, people queue to buy fabrics). It is said that people are giving money away even if the fabric is woven. In addition to cleansing activities, special woven fabrics Purbalingga commonly used as materials for a pair of coconut sap search for thick and durable fabric cover.
Since the 1980s, activity began to weave Onje abandoned village residents, including throughout the Mrebet. In 2000 lived two weavers who were still active in Onje. Later Katimah only remaining Ni. (Making a piece of woven cloth take up to 10 days). To get the raw materials of traditional weaving is not easy, Ni Katimah should order first to plant in Purbalingga previous month. Spirit Katimah to transmit his knowledge to the younger generation, too, declined. He had invited the girls in his village learn to weave. However, the teenagers were also not interested. "They prefer to work in factories rather than to learn to weave. Now no one can weave like me. Do not know anymore if I was not there, "said Katimah.

These traditions should be preserved, because it is one of Indonesia's tradition of descent to the younger generation. And the young generation should take care that tradition, that tradition is not extinct.

Queue: antrian
In the golden age of residents Onje weaving, people queue to buy fabrics.
Woven: anyaman
Later Katimah only remaining Ni. Making a piece of woven cloth take up to 10 days.

References:
Burhanudin, M. (2010, February 12). Loyalty Ni Katimah in Weaving. Sosok. Purbalingga: Kompas.

Berkah Shalat Dhuha

Penulis: M. Kalilurrahman Al Mahfani

Setelah membaca buku tersebut saya jadi tahu berkah apa saja yang kita peroleh dari shalat dhuha antara lain yaitu:
1. Hati menjadi tenang.
2. Pikiran menjadi lebih konsentrasi.
3. Kesehatan fisik terjaga.
4. Diberikan kemudahan dalam segala urusan.
5. Memperoleh rezeki yang tidak diduga-duga.
Bukan hanya itu saja buku tersebut juga memberitahukan cara melakukan shalat dhuha beserta doa sesudahnya.

Sebaiknya kita jangan menyia-nyiakan jika berkah shalat dhuha begitu besar. Akan tetapi setelah mengetahui berkah dari shalat dhuha, untuk melaksanakannya begitu sulit.

Referensi:
Al Mahfani, K.M. (2008). Indonesia: south jakarta.

Menjaga Kepercayaan Bank

Penulis: Krisna Wijaya

Mengapa bank selalu disebut sebagai lembaga kepercayaan? Ini tidak lain karena bank menjual surat berharga berupa giro, tabungan, dan deposito. Nasabah yang datang ke sebuah lembaga bank membawa uang mereka yang kemudian digantikan dengan surat berharga dari lembaga bank yang bersangkutan. Mengapa surat dan dokumen itu menjadi berharga? Ini karena dengan menunjukkan kepemilikan dokumen tersebut, misalnya berupa bilyet deposito, nasabah dapat mencairkan dananya sesuai dengan persyaratan yang diberlakukan. Berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada bank, kepercayaan itu diwujudkan dalam bentuk merahasiakan siapa yang membeli surat berharganya atau dengan kata lain bank menjaga kerahasian informasi yang berkaitan dengan nasabahnya. Selain itu bank diwajibkan melakukan identifikasi resiko melalui apa yang disebut dengan know your customer (KYC). Melalui penerapan KYC, bank melakukan pencatatan informasi mengenai nasabahnya.
Hal lain yang harus dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan adalah diberlakukannya kewajiban untuk melaporkan transaksi yang mencurigakan. Transaksi yang yang mencurigakan tidak selalu bisa divonis sebagai sebuah tindak kejahatan. Menjaga kerahasiaan nasabah merupakan kewajiban bank yang dilindungi oleh undang-undang. Mengapa ada keterkaitan dengan kepercayaan dan stabilitas perbankan? Pertama, stabilitas perbankan dalam praktiknya lebih banyak dipengaruhi oleh kemampuan pihak bank mengelola sumber dan penggunaan dananya. Sudah menjadi cri bisnis perbankan dimana pun bahwa simpanan selalu berdurasi jangka pendek, sementara pinjamanan berdurasi lebih panjang. Kedua, sifat surat berharga, baik dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito tidak dapat diperdagangkan, tetapi bersifat likuid. Jadi, sebuah bank sangatlah sensitif kalau simpanannya ditarik seketika dan dalam jumlah dana yang besar, sementara sumber dananya belum kembali karena masih dipergunakan untuk kredit.

Sebaiknya mengenai menjaga kepercayaan terhadap bank yaitu jika ada informasi menghasilkan sebuah rumor atau sebaiknya kita jangan terlalu percaya. Sehingga tidak mengganggu stabilitas perbankan.

Referensi:
Wijaya, K. (15 Februari 2010). Menjaga kepercayaan bank. Bisnis & keuangan. Jakarta: Kompas.

Minggu, 14 Februari 2010

BUMN dan Fungsi Kontrol Rakyat

Penulis: Dony Abdul Chalid

Pemerintah dan DPR perlu memberi perhatian karena indikasi adanya masalah agency di BUMN. Konflik kepentingan antara manajemen sebagai agent dan pemilik (masalah agency) merupakan masalah utama tata kelola perusahaan. Di negara maju seperti AS ini juga masih jadi perhatian serius, contohnya kasus Goldman Sach. Kejadian ini menunjukkan manajemen tetap mengedepankan apa yang menurut mereka jadi haknya tanpa memerhatikan kondisi perusahaan. Masalah agency antara manajemen dan pemerintah yaitu apakah tindakan manajemen dalam mengelola BUMN sejalan dengan kepentingan pemerintah sebagai pemegang saham BUMN. Masalah ini relatif bisa diminimalkan, mengingat pemerintah menguasai mayoritas saham BUMN.
BUMN memiliki potensi ekonomi besar dan berusaha pada sektor-sektor sangat strategis sehingga memiliki peran penting dalam proses pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Tentu masyarakat juga menyadari BUMN memiliki fungsi sebagai pelayan masyarakat dan membantu pemerintah menjalankan program pembangunan. Namun, ini jangan dijadikan bayangan ketidakefisienan tata kelola perusahaan yang baik sebagai syarat perlu terbentuknya BUMN yang efisien dan memiliki kualitas pelayanan yang baik.

Sebaiknya pemerintah tetap harus mengawasi kinerja BUMN, agar nanti tidak merugikan masyarakat. Contohnya pada kasus Goldman Sach, pembagian bonus besar-besaran di perusahaan penerima talangan pemerintah.

referensi:
Chalid, A. D. (12 Februari 2010). BUMN dan Fungsi Kontrol Rakyat. Opini. Jakarta: Kompas.

Kesetiaan Ni Katimah pada Tenun

Penulis: Muhamad Burhanudin

Ni Katimah tinggal di desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ni Katimah mendapat keterampilan menenun dari almarhumah ibunya. Ni Katimah mulai belajar menenun saat masih duduk di bangku sekolah rakyat. Di usiany yang kian renta, Ni Katimah "dipaksa" menjadi benteng terakhir tenun khas Purbalingga. Di desanya kini dia satu-satunya yang masih aktif menenun, bahkan di Kabupaten Purbalingga sekali pun. Alasanya Ni Katimah masih setia karena kecintaan pada tenun khas Purbalingga. Pada masa keemasan tenunan warga Onje , orang-orang antri membeli kain tenun. Konon, orang sudah memberikan uang muka meskipun kainnya masih ditenun. Selain untuk kegiatan siraman, kain tenun khas Purbalingga lazim digunakan sebagai bahan celana untuk pencari nira kelapa sebab kainnya tebal dan awet.
Sejak tahun 1980-an, kegiatan menenun mulai ditinggalkan warga desa Onje, termasuk diseluruh wilayah Mrebet. Pada tahun 2000 tinggal dua penenun yang masih aktif di Onje. Belakangan hanya Ni Katimah yang tersisa. Pembuatan satu potong kain tenun membutuhkan waktu sampai 10 hari. Untuk mendapatkan bahan baku tenun tradisional bukan hal yang mudah, Ni Katimah harus memesan dahulu ke pabrik di Purbalingga sebulan sebelumnya. Semangat Katimah untuk menularkan ilmunya kepada generasi muda pun ikut menurun. Dia pernah mengajak para remaja putri di desanya belajar menenun. Namun, para remaja itu juga tak tertarik. " Mereka lebih memilih bekerja di pabrik daripada belajar menenun. Sekarang tidak ada yang bisa menenun seperti saya. Tidak tahu lagi kalau saya sudah tidak ada," kata Katimah.

Sebaiknya tradisi tersebut harus dilestarikan, sebab merupakan salah satu dari tradisi Indonesia yang turun-temurun kepada generasi muda. Dan generasi muda harus ikut menjaga tradisi tersebut, agar tradisi tersebut tidak punah.

referensi:
Burhanudin, M. (12 Februari 2010). Kesetian Ni Katimah pada Tenun. Sosok. Purbalingga: Kompas.